Selasa, 17 April 2012

Kartini-an TPA Asy-Syifa Sidorejo - Buruh Gendong (Kartini-an A-BG)

Menguak sisi lain perjuangan Kartini


Menyambut hari Kartini, TPA Asy-Syifa Sidorejo, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY akan menggelar acara peringatan bersama ibu-ibu buruh gendong pasar Gamping, Sleman. Dalam acara yang diberinama "Kartini-an TPA Asy-Syifa - Buruh Gendong" atau Kartini-an A-BG tersebut, para santriwati dan ustadzah TPA Asy-Syifa akan berkolaborasi dengan seorang buruh gendong untuk melakukan dramatisasi petikan surat Kartini.



Petikan surat yang dibacakan adalah surat Kartini yang dikirimkan pada Tuan EC Abendanon, tanggal 17 Agustus 1902. Surat ini dipilih, karena, merupakan salah satu surat yang menguak sisi lain sosok RA Kartini. Yaitu, sosok Kartini sebagai seorang muslimah sejati, yang menjadikan Al Quran sebagai inspirasi perjuangannya.

Saat putus asa dalam perjuangannya, Kartini ternyata kembali menemukan semangatnya setelah mempelajari Al Quran. Cucu tiri ibu Kartini mencatat, Kartini sangat terkesan kata-kata Minazh-Zhulumaati ilan Nuur yang berarti dari gelap kepada cahaya dalam Surat. Al-Baqarah : 257. Karenanya, dalam banyak suratnya sebelum wafat, Kartini sering mengulang kalimat “Dari Gelap Kepada Cahaya” seperti tercantum dalam surat Al Baqarah tersebut. Kartini menterjemahkan kata-kata itu, dengan bahasa Belanda, yaitu “Door Duisternis Tot Licht”. Oleh Armijn Pane, kata-kata itu diterjemahkan dengan “Habis Gelap, Terbitlah Terang”, yang kemudian menjadi judul buku berisi surat-surat Kartini.

Selain dramatisasi surat Kartini, dalam acara ini juga akan dipertontonkan penampilan rebana dari ibu-ibu buruh gendong. Setelah itu, mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan testimoni atau pandangan mereka terkait sosok dan perjuangan RA Kartini. Pandangan dari buruh gendong ini dipandang menarik, karena, selama ini, pernyataan tentang Kartini lebih banyak disampaikan oleh tokoh-tokoh wanita, baik pejabat, pengusaha, politikus, artis dan sebagainya.

Acara lain yang juga diharapkan mampu meramaikan suasana adalah pembacaan puisi berjudul "Bagaimana Kami Juga Bisa Menerangi" oleh dua santriwati TPA Asy-Syifa Sidorejo. Puisi ini bercerita tentang keinginan para kartini kecil masa kini untuk selalu menjadikan perjuangan Kartini sebagai inspirasi. Mereka berterimakasih pada Kartini, bukan karena emansipasi --seperti didengungkan banyak orang--, namun, karena telah memberi inspirasi.

Dalam acara ini, juga akan digelar lomba mewarnai bertema Kartini, yang diharapkan bisa diikuti ratusan santri/wati dari berbagai TPA dan TK di wilayah Sidorejo. Acara akan digelar pada hari kamis. tanggal 19 April 2012, mulai pukul 15.00 WIB, di musholla Asy-Syifa Sidorejo, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY. "Selain penghargaan terhadap pahlawan bangsa, acara ini juga digelar untuk meningkatkan keimanan dan pemahaman agama para santri/wati TPA Asy-Syifa, Sidorejo, terutama terkait kecintaan terhadap kitab suci agama Islam, yaitu Al Quran, seperti pernah dilakukan RA Kartini sebagai seorang muslimah sejati," kata Asnan Wiharno, direktur TPA Asy-Syifa Sidorejo. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar