Senin, 19 Maret 2012

TPA Asy-Syifa, Semangat di Tengah Keterbatasan

Minggu Pagi, 18 Desember 2011. Halaman Musholla Asy-Syifa Sidorejo, yang biasanya sepi, hari itu, terlihat dipenuhi puluhan anak berbagai usia. Tak hanya dari sekitar musholla, sejumlah anak, bahkan, terlihat datang dari wilayah lain di luar Sidorejo. Kedatangan mereka ke lokasi ini, tentu saja, bukan tanpa alasan, karena, sebuah acara untuk mangayubagya dibukanya kembali TPA Asy-Syifa segera digelar. Dimeriahkan sulap religius oleh pesulap Jack Sparow dan kawan-kawan, serta lomba mewarnai bertema "TPA Asy-Syifa, TPA-ku" dengan berbagai hadiah menarik.



Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, ketua takmir musholla Asy-Syifa', H. Tugiyanto, berkenan menyematkan papan nama TPA Asy-Syifa, sebagai tanda dibukanya kembali TPA yang sempat vakum akibat berbagai kendala teknis tersebut. Dibukanya kembali TPA ini, bukan karena pengurus Takmir atau pengurus TPA merasa sudah mempunyai modal yang cukup untuk mendirikan sebuah TPA, namun, lebih karena keprihatinan yang semakin mendalam terkait makin turunnya akhlak dan moral generasi muda di wilayah ini, akibat kurangnya pendidikan agama Islam di sekolah. Jika tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin, kondisi tersebut akan semakin mengkhawatirkan. Apalagi terpaan kemajuan teknologi begitu kuat, hingga memasuki kamar anak-anak dan genggaman tangan mereka.

Ya, pengurus Takmir dan pengurus TPA memang tidak punya cukup modal. Namun, keprihatinan terkait berbagai kondisi tersebut telah membuat para pengurus berbuat "nekad". Nekad mengelola sebuah pembelajaran luar sekolah, yang disebut Taman Pendidikan Al Qur'an, demi nasib anak-anak kita di masa datang. Beruntung, dukungan dari berbagai pihak terus mengalir, dengan membantu memberikan dorongan dan menjadi tenaga pengajar (ustad/ustadzah) di TPA ini. Antusiasme anak-anak dan orangtua untuk mengikutkan anak-anaknya di TPA ini pun sungguh diluar dugaan. Tercatat, tak kurang dari 55 anak langsung mendaftar ke TPA Asy-Syifa, dengan keaktifan mencapai 20-30 anak per pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan dua kali seminggu, pada hari senin dan rabu, bada Ashar.

Tingginya antusias warga dan anak-anak ini membuat para pengurus TPA Asy-Syifa merasa terus tertantang untuk "menghidupkan" TPA dan meningkatkannya menjadi TPA unggulan dengan berbagai program bermanfaat bagi para santri. Namun, kendala dana tetap saja menjadi hambatan, sehingga, hingga kini, pelaksanaan pembelajaran di TPA Asy-Syifa hanya bisa dilakukan dengan seadanya. Tentu saja, pihak pengurus TPA Asy-syifa terus berupaya mengetuk berbagai kalangan untuk memberikan bantuan dalam bentuk apapun, agar pelaksanaan pembelajaran bagi anak-anak di wilayah ini "tidak lagi berhenti di tengah jalan", seperti pernah terjadi sebelumnya.

"Bagi yang ingin memberikan donasi/bantuan kepada TPA Asy-Syifa, bisa menghubungi pengurus di nomor telpon 0274-6890707 atau datang langsung di musholla Asy-Syifa, Sidorejo, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY," kata Asnan Wiharno, direktur TPA Asy-Syifa. Nah, anda terketuk? (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar